PROUD TO BE AN INDONESIAN MATHEMATICIAN!

PROUD TO BE AN INDONESIAN MATHEMATICIAN!

Matematika vs Pendidikan Matematika


Nah... Saya sudah sharing-kan sedikit pengalaman saya mengenai mengapa dan bagaimana saya menjadi seorang mahasiswa Matematika.
Lalu sekarang, saya akan mensharingkan hal penting yang tak jarang menjadi kebingungan dari para siswa, yaitu : Apa bedanya antara jurusan Matematika dengan Pendidikan Matematika?

Tentu saja, kedua jurusan tersebut bisa dibilang “Serupa tapi Tak Sama”. Hehehehe... Ada perbedaan diantara kedua jurusan tersebut walaupun kedua-duanya mengkaji ilmu yang sama, yaitu ilmu matematika.

Perbedaan 1 : Nama Jurusan
Nah, ini merupakan suatu perbedaan yang paling mendasar. Jelas kalian tahu bahwa yang membedakan jurusan Matematika dengan Pendidikan Matematika adalah terdapat embel-embel “Pendidikan” didepannya pada jurusan yang serupa tapi tak sama tersebut.
“Pendidikan Matematika” jelas berfokus kepada ilmu Matematika untuk proses pendidikan, sedangkan “Matematika” mengacu kepada jurusan Matematika “murni”. Meskipun tak menutup kemungkinan bahwa seorang lulusan Matematika “murni” dapat berpartisipasi dalam bidang pendidikan (sekolah), namun yang lebih berpengalaman dan jauh lebih tahu terkait hal-hal yang berbau pendidikan sekolah tentu adalah seorang lulusan Pendidikan Matematika.

Perbedaan 2 : Gelar Lulusan
Gelar lulusan juga sangat kontras membedakan seorang lulusan Pendidikan Matematika dengan seorang lulusan Matematika.
Lulusan Pendidikan Matematika bergelar S.Pd. (Sarjana Pendidikan), sedangkan lulusan Matematika (umumnya) bergelar S.Si. (Sarjana Sains) atau ada beberapa perguruan tinggi yang memberikan gelar S.Mat. (Sarjana Matematika).

Perbedaan 3 : Bidang Pekerjaan
Seorang lulusan Pendidikan Matematika memang dipersiapkan untuk menjadi tenaga pengajar (guru) ditingkat sekolah menengah (baik itu SMP maupun SMA), sementara seorang lulusan Matematika dipersiapkan untuk menjadi seorang matematikawan (mathematician) atau ilmuwan bidang Matematika. Tentu saja, kedua-duanya juga bisa meraih pekerjaan sebagai dosen di jurusannya masing-masing. Dalam hal ini, tentu lulusan Pendidikan Matematika jauh lebih memahami perihal bagaimana mengajarkan Matematika kepada siswa-siswi sekolah menengah dan seorang matematikawan (lulusan Matematika murni) dituntut untuk melakukan pengembangan keilmuan sesuai bidang minatnya di jurusan Matematika.
Pada blog ini, saya hanya akan mengulas mengenai hal-hal yang terkait pada Matematika murni karena itulah bidang yang saya tekuni saat ini.   

Nah, itu sedikit perbedaan yang bisa saya share terkait jurusan Matematika dan Pendidikan Matematika.
Lalu, lebih bagus yang mana???
Kalau itu, tergantung dari motivasi kita masing-masing. Baik Pendidikan Matematika maupun Matematika juga sama-sama baik. Lalu,  kita mau jadi apa? Apa yang ingin kita tekuni?
Jika kalian memiliki cita-cita mulia untuk menjadi seorang guru Matematika yang handal, maka masuklah ke jurusan Pendidikan Matematika.
Namun jika kalian ingin menjadi seorang matematikawan hebat yang ingin mengembangkan keilmuan Matematika, maka masuklah ke jurusan Matematika.
Kedua-duanya sama-sama luar biasa! Kedua-duanya sama-sama membanggakan!

Yuk, pilih yuk ... J J J

Awal Mula Menjadi Mahasiswa Matematika


Sejarah merupakan bagian terpenting dari kehidupan seseorang. Konon katanya, jangan melupakan sejarah. Sejarah akan membuat seseorang tidak mudah lupa akan "kulit"nya. Kali ini, saya akan sedikit sharing mengapa dan bagaimana saya bisa menjadi seorang mahasiswa Matematika.
Saya menjadi mengerti bagaimana penyertaan Tuhan didalam setiap bagian dari hidup saya :)

Dulu sebenarnya goal awal saya adalah menjadi seorang mahasiswa Kedokteran. Saya pengeeenn banget jadi mahasiswa FK (Fakultas Kedokteran), karena saya punya cita-cita untuk bisa menjadi seorang dokter bagi mereka yang punya perekonomian rendah yang butuh dijangkau. Singkat cerita, pada kenyataannya saya tidak diterima sebagai mahasiwa FK, tetapi saya diterima di S1 Matematika Universitas Airlangga (Unair), Surabaya. Mengapa saya waktu itu memilih Matematika sebagai pilihan kedua? Itu karena saya ingin menjadikan jurusan itu sebagia "batu loncatan" agar tahun depan saya bisa ikut seleksi PTN lagi untuk masuk FK. "Batu loncatan" itu artinya saya bisa belajar lebih mendalam mengenai MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) Dasar yang saya pelajari di Semester 1 dan 2, sehingga waktu test saya bisa mengerjakan. Itu rencana awal saya.
Saya terus BERJUANG SAMPAI TITIK DARAH PENGHABISAN agar bisa menjadi seorang mahasiswa FK, bahkan saya ikut SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk PTN) sampai kesempatan saya yang ke-3 di tahun kedua kuliah Matematika saya (kesempatan terakhir saya), tetapi ujung-ujungnya TETAP TIDAK DITERIMA :((( Sedih memang. Rasanya ketika suatu goal tidak terwujud itu membuat saya hampir down, mengingat begitu banyak orang yang meremehkan jurusan Matematika murni ini...
Tetapi, apa daya? Saya pikir itu semua kehendak Tuhan.
Sebenarnya pula, saya juga tidak terlalu sedih, karena SEDIKIT DEMI SEDIKIT saya mulai MENYUKAI Matematika.

Ketika saya mulai menyukai Matematika, disitulah TITIK BALIK kehidupan saya yang semula frustasi gara-gara ditolak sebagai mahasiswa FK.  Saya mulai merasakan estetika dari belajar Matematika itu sendiri setelah saya masuk Matematika. Padahal, nilai Matematika sekolah saya dulu terbilang sangat pas-pasan. Bahkan cenderung setara dengan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), namun saya tidak pernah menyerah. Saya selalu berjuang untuk meraih yang terbaik. Setelah saya kuliah di jurusan Matematika, memang segala sesuatunya tidak berjalan lancar begitu saja. Banyak tantangan-tantangan yang saya hadapi, karena memang bisa dikatakan saya bukan seseorang dari background Matematika yang mahir.
Namun, saya yang pantang menyerah tidak pernah berhenti untuk belajar dan terus belajar, sehingga akademis saya di jurusan ini terbilang cukup lumayan  (wkwk, nggak berani bilang bagus juga, karena kalo dibilang bagus juga nggak terlalu, hehe). Hanya saja, banyak hal yang harus saya perbaiki di jurusan Matematika ini dikarenakan kondisi psikis saya yang hampir down karena tidak mendapatkan apa yang menjadi goal saya sebelumnya. Tetapi tak apalah. Saatnya menatap masa depan.
Kini saya bisa menikmati sepenuhnya kuliah saya. Saya menjadi tahu bahwa Matematika bukan hanya sekadar berhitung, tetapi LEBIH DARI SEKADAR berhitung.
Matematika itu unik. Sangat unik bahkan. Bagi kalian yang menyangka bahwa kuliah Matematika itu hanya hitung-hitungan saja (sehingga banyak orang lebih memilih jurusan Teknik, karena katanya kalo anak Teknik juga 'pasti' bisa Matematika, jadi nggak perlu jadi mahasiswa Matematika), kalian SALAAAHH BESAAR!!! Hahaha... Matematika di jurusan Matematika sangat berbeda aliran dengan Matematika di jurusan-jurusan lainnya. Matematika yang ada di jurusan Matematika memang BENAR-BENAR Matematika. Hahahahaha...
Justru hampir 80% kuliah di Matematika sebenarnya bukan fokus berhitung wkwkwk.
Tapi sabar dulu... Saya belum akan menjelaskannya disini... Terlalu dini untuk dijelaskan saat ini wkwkwk

Semuanya akan saya ULAS DI BLOG INI SELENGKAP-LENGKAPNYA.
Buat kalian yang pengen banget, ngebet banget jadi mahasiswa Matematika, INI BLOGNYA!!
Saya juga akan mensharingkan seluruh informasi terkait program studi S1 Matematika Universitas Airlangga, Surabaya.
Grab the real Mathematics here!


Tunggu yaa postingan-postingan saya berikutnya..
Jangan malu berkomentar apabila ada hal yang ditanyakan seputar jurusan Matematika.
Semoga saya sempat menjawabnya hahaha (kalau saya sedang tidak sibuk kuliah hehe)

SALAM MATEMATIKA !

WHO am I?




Nama : Yohanes Setiawan, S.Si.
Nickname : Yohanes
Seorang fresh graduate dari program studi S1 Matematika, Universitas Airlangga (Unair), Surabaya pada angkatan 2013 yang sudah wisuda periode Desember 2017.
Seorang alumnus SMA Santo Carolus Surabaya jurusan IPA yang awalnya "benci" matematika namun akhirnya "luluh" juga dan sekarang malah menyelami dunia matematika :)